Penuhi Kebutuhan Pangan Ahlul Quran

Kenaikan harga beras merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan bagi banyak warga Indonesia. Bayangkan saja, lebih dari 25.9 juta orang memiliki daya beli di bawah 550 ribu rupiah per bulan, yang setara dengan kurang dari 18 ribu rupiah per hari. Bagi mereka, setiap kenaikan harga bahan pokok seperti beras bisa berarti tantangan ekstra dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Di tengah kondisi sulit ini, solidaritas dan kerjasama sosial menjadi semakin penting. Kita sebagai masyarakat perlu melihat lebih dari sekadar statistik, melainkan dampak nyata dari kebijakan dan perubahan harga terhadap kehidupan sehari-hari sesama kita. Bagaimana keluarga-keluarga dengan penghasilan terbatas dapat bertahan jika biaya makanan dasar semakin tidak terjangkau ?

Sahabat, kondisi sulit ini barangkali jadi ujian bagi ukhuwah kita.
Mari melangkah nyata bersama!

Sebagaimana Allah berfirman :

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."

Mari kita bersama-sama mengubah kesulitan ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas kita, menolong mereka yang membutuhkan, dan memastikan bahwa setiap warga Indonesia dapat hidup dengan martabat dan keamanan pangan yang memadai. Ini bukan hanya tentang harga beras, tetapi juga tentang masa depan keberlanjutan dan keadilan bagi semua. Dengan bersatu dan bertindak bersama, kita dapat mengatasi tantangan ini dan mewujudkan cita-cita negara agraris yang sesungguhnya.