24-May-2024
Sore itu kamis, 24 Ramadhan para santri begitu gembira menghias ruangan untuk buka puasa bersama di hari esoknya. Seharusnya hari itu mereka habiskan dengan suka cita, namun naas kebakaran mengubah suka menjadi duka.
Dalam sekejap semua terbakar, termasuk Alquran dan Kitab. Lokasi yang jauh dari perumahan warga serta material pondok yang mudah terbakar, menyebabkan pihak pesantren dan warga tak mampu menyelamatkan barang apapun.
Hebatnya, ditengah keterbatasan dan musibah yang terjadi, 150 santri ini tetap belajar persis di samping lokasi kebakaran. Tak ada tempat lain selain disana. Meski hanya beralaskan terpal dan alat tulis seadanya, semangat belajar mereka tidak berkurang.
Sebelum kebakaran terjadi, pusat pengajian santri dan warga pamulihan berada di Ponpes Awaliyatul Huda. Bahkan khusus santri, kegiatan mengaji dan hafalan Alquran diadakan setiap hari.
Padahal setelah lebaran para santri bertekad menambah hafalan surat dan mempertajam kajian kitab mereka. Naas, Alquran dan Kitab hanya tinggal abu. Agar bisa terus mengaji, mereka terpaksa pinjam Alquran dari warga sekitar meski harus bergantian karena jumlahnya terbatas.
“setelah tahu pesantren terbakar, saya langsung kesini. Mau nyelametin Al Quran dan kitab ga sempat lagi. Ratusan Alquran dan kitab yang jumlahnya ga kehitung semuanya udah kebakar” Ucap Ust. Syaeful
Kerabat, Al-Quran dan Kitab merupakan sarana belajar paling vital bagi para santri. Namun saat ini, satupun tidak lagi mereka miliki. Disisi lain Pihak pesantren belum bisa membeli Alquran dan Kitab baru karena tak punya biaya.
Orang Baik, maukah bantu santri Ponpes Awaliyatul Huda agar punya Alquran dan Kitab baru?
“Salah satu amalan kebaikan yang pahalanya terus terbawa kepada si mayyit sampai ke alam kuburnya adalah sedekah dan mewariskan (mewakafkan) mushaf Al-Qur'an” (HR. Bukhari).
Terima kasih,
Ruang Kita Peduli
___
Ikuti update aktivitas program ini melalui :
Instagram, Tiktok, Facebook: @ruangkitapeduli
Jadi #JembatanKebaikan sebagai fundraiser program ini.